PUSAKA KHOS CEMETI DARI TANAH BANJAR



Mengenang Beberapa Sumber Sepuh..
Dahulunya Pada Zaman Datuk Kalampaiyan (Syekh M. Arsyad Al Banjari) “Cemeti” Itu Di Buatkan Secara Khusus Hanya Untuk Kalangan2 Tertentu Saja Yaitu Mis Para Tokoh / Para Pembesar2 Keraja’an (Tidaklah Di Buat Dengan Secara Banyak Ataupun Dibuat Dengan Bebas Seperti Sekarang Ini..). Sebagai Sebuah Symbol (Isyaroh) Dari Kaum Ulama Kepada Para (Umaro) Pemegang Kasta / Derajat Kedudukan / Kepemimpinan.. 
- Seperti Juga Diketahui Bahwa Para Raja2 yg Pada Umumnya “Memegang Sebuah Tongkat” Sebagai Symbolis “Memegang Tampuk Kepemimpinanya” tsb..

Pada Awal Mula2nya Di Buat.. Bahan Kayu Cemeti tsb (Biasanya) Adalah Dari Taras / Galih Pohon2 Besar Kemudian Juga Kayu2 Bertuah Seperti Kayu Ulin Manang, Kayu Pahlawan, Kayu Andung, Kayu Garu, Kayu Bungur Rajah, dll.. (Semakin Besar Pohon tsb Maka Otomatis Biasanya Akan Semakin Besar Pula Potensinya Untuk Menampung Energy2 Alam / Metafisika).. Dan Pada Penama’anya Di Setiap Daerah Mungkin Akan Berbeda2 Sesuai Dengan Pemahaman Dan Juga Kebiasa’anya Pada Masing2 Seperti Cemeti, Cemati, Cemeti Ali, Cemeti Ammarosuli, Kaca Mati, dll..

Bentuk Panjang dan Ukuran Dari Cemeti itu Sendiri Sebetulnya Adalah Lebih Kepada ”Ijtihad” Dari Para Aulia Alim2 Ulama tsb,, Pada Perkembanganya Kemudian Tongkat Komando (Sebagai Symbol2 kepemimpinan) Oleh Para Pembesar2 Negeri, Para Panglima / Petinggi / Pejabat Aparatur2 Negara / Dari Kalangan2 Militer, dll  Ataupun Itu Tongkat2 yg Dalam Bentuk / Hal2 Lainya Ada “Yg Kemudian Minta Untuk Di Isikan” juga Oleh Para Aulia Alim2 Ulama tsb..

 Ketika Menilik Mengikut (Adab) Tradisi Dari Yg Terdahulu2nya Generasi2 Penerus Pembuatan Cemeti Di Tanah Banjar..
"Sebelumnya Itu Hanya Dari Kalangan Tataran Para Aulia Allah SWT Yg Telah Mendapatkan Ijin2 Khos / Mandat Khusus” Terutama Itu Pada Generasi Tataran Khos Alim2 Ulama Trah Datuk Kalampaiyan  (Syekh M. Arsyad Al Banjari).. 
Itulah Kemudian Mengapa Cemeti tsb Bisa Sangat “Sineker” karena Memang Tidak Akan Sembarangan Yg Akan Membuatnya (Adab) Kecuali itu Dari Tataran Para Alim Aulia Allah SWT Yg Mendapatkan Ijin2 / Mandat Secara khos Dalam Hal tsb.. !!! 
# Dari Catatan Terakhir Para Aulia Alim2 Ulama Yg Mendapatkan Ijin2 Secara Khos / Mandat Di Tanah Banjar (Pembuatan Cemeti / Batsal, Dsj Dibidang tsb..) Dari Datuk Kalampaiyan (Syekh M.Arsyad Al Banjari) Adalah Al Mukarrom Tuan Guru KH. Husin Qodri (Alm) Martapura Kalsel..

Untuk "Melihat Persis Bagaimana Keada'an" Isi Mungkin Akan Sangat Sulit Dikenali Karna Wafak / Rajah nya tsb Tidak Terlihat (Di Dalam) Seperti Hal nya juga Itu Babatsal ..
Secara Wafak / Rajahan Itu Akan Ada Sangat Banyak Berbagai Sekali Baik Itu Wafak / Rajah Yg Di Kenal Secara Umum dan Juga Yg Tertulis Dalam Kitab2,, Yg Secara Khusus, Ladduni,  Sampai Itu Pada Tataran Wafak Rajah2 Tingkat Tinggi Ataupun Juga Itu Yg Tidak Umum, Keilmuan2 & Wafak Rajah Yg Itu Khusus (Pada) Unsur2 Seperti Kayu / Besi / Batu, Dll.. Ataupun Juga Secara Sirr ..

Dalam Pembuatan Wafak / Rajah Untuk Penempatanya Pun Akan Berlaku Sesuai Dengan Tuntunan Bagaimana Untuk Pemakaianya.. Mis Rajah2 Pada Haikal Itu Adalah Wafak2 Rajah yg Dalam Pemakaianya Untuk Di Ikatkan Di Lengan, Wafak Rajah2 Pada Babatsal Untuk Di Pakai Pada Pinggang / Sabuk, Syakal / Gabungan2 nya, Wafak2 Rajah Yg Dalam Kaidah2nya Itu Khusus Di Rajahkan Pada Duit / Uang (Yg Kemudian Dirancukan Oleh Duit / Uang Yg Kemudian Di Tulis2 Dengan Banyak Berbagai Rajah Yg Tidak Dengan Kaidah Wafak Rajah2 yg Memang Itu Telah Ada Khusus Untuk Duit / Uang), Wafak Rajah Yg Khusus Itu Untuk dibaju, Wafak Rajah Yg Khusus Untuk Udeng / Ikat Kepala, Dll..

Keilmuan2 Tambahan yg Menggiring Dari Cemeti tsb Jg Itu Tergantung Dari Para Alim Aulia tsb Yg Tentu Saja Dengan Tingkat Perhitungan Kehati2anya yg sangat Tinggi / Tidak Gegabah (Kecuali Itu memang Benar2 Di Perlukan) Seperti Asma2 / Hizb2 Pukulan, Cemeti - Pedang Ali / Keilmuan2 yg Bersumber Dari Saidina Ali Karomallahu Wajhah, Keilmuan2 Cemeti Rasul ataupun Keilmuan2 Yg Dari Kenabian2 Lain Seperti Tongkat Nabi Musa, Nabiyullah Sulaiman As, Nabiyullah Khidir As, dll.. 

Kalau Misalnya Kemudian Ada Orang Yg Menjadi “Panasan” Di Sa’at Membawa Cemeti tsb, Kemungkinan2 Lainya Itu Mungkin Lebih Kepada "Sudah Termakan" Sugesti2 / (Penyakit2 Pada hati), Bentrok Dengan Energy / Khodam Negatif Dalam Dirinya tsb, dll..
Karna Untuk Tataran2 Para Aulia Tentu Sudah Sangat Perhitungan Berhati2 Sekali Dalam Hal tsb Dan Tidak Akan Menjadi Sangat Gegabah Begitu Saja Menyikapi Hal tsb (Kemaslahatanya)..

Juga Ada Dalam Mitos nya Kemudian Berkembang Apabila Di Pukulkan Kepohon / Apalagi Manusia,, Maka Dalam Jangka Waktu Tertentu Akan Mati..!!! 
Mungkin Sebetul nya Hal tsb Tidak Lah Menjadi Hal Yg Mutlak” Melainkan Itu Bisa Terjadi Tapi Mungkin Pada Kalangan2 Khusus / Tertentu Saja.. 
Karena Pada Semasa Hidupnya Para Aulia2 Membuat Media2 (Cemeti, Babatsal, Haikal, Syakal, dll..) Itu Tidaklah Semua Akan Sama Rata Melainkan Itu Akan Berbeda2 Yg Mungkin Akan Bergiring Dengan Situasi Dan Kondisi nya Pada Sa’at Itu Di Perlukanya Ataupun Juga Itu Di Buatnya, "Bagaimana & Siapa" Kerabat / Murid / Tamu / Pasien, dll.. Pada Sa'at Menerima Ataupun Memintanya, dll.
Wallahu’alam Bissowab.. 
 "KEBENARAN MUTLAK HANYA SISI ALLAH SWT"

Insya Allah Semua Media2 Kami Dengan Melalui Seleksi2 Yg Sangat Ketat (Ke Murnianya Yg Seperti Asal / Keada'anya Tidak Berubah Masih Seperti Jika Itu Mengambilnya Langsung (Takzim Kami) Kepada Beliau2nya tsb) Dan Jg Didapatkan Langsung Dari Para Pewarisnya yg Mengambil Kepada Sumbernya Langsung Sehingga Ke Sahih an nya Insya Allah Siap Untuk Di Pertanggung Jawabkan..

- Ada Yg Ruah / Hilang / Rusak Isinya Walaupun Itu Barang Lama / Tua jg..
- Ada yg Tidak Berkesesuaian dg Kaidahnya Walaupun Komposisi Wafak Rajahnya Terlihat Sangat Padat yg Kemudian Di Isi Dengan Energy2 Baru Supaya "Terdeteksi itu Berenergy".. 
- Terkunci Pada Satu Nama / Pemilik Asal.. 
- Media "Ter Pasword" & Lupa / Tidak Di Ketahui lg Pasword nya tsb.. 
- Dan jg Banyak yg Tidak Jelas / Meragukan Keabsahanya.. 
- Dll..

Catatan :
 Semua & Apapun Itu Sarana Serta Media nya Akan kembali kepada Pembawa’an Dirinya Masing2 bagaimana untuk bisa Membawa diri / sikap Menggunakan cara2 yg baik Dan Berjalan Seiring Dengan Sunatullah Dan Alam ..

# Dengan Wasilah Dari Para Aulia Allah SWT Semoga Itu Akan Menjadi Sababiah Dari Turun nya Limpahan Rahmat, Karunia, Pertolongan, Segala Kebaikan2, dll.. Dari "Allah SWT Sang Maha Mutlak".
>